Bismillahhirrahmanirrahiim...
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh..
Semoga yang menjawab salam mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah Swt. Aamiin ya Rabbal alaamiin..
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman.
Terima Kasih telah membaca blog saya ini, semoga kalian mengerti isi dari blog ini haha..
Hm.. Di awal tadi kayaknya formal banget ya, pake ada Basmallah dan Salam.
Iya, kali ini saya akan menulis blog dengan tema Hafidz dan Hafidzah.
MasyaAllah Tabarakallah.
Saya menulis ini sebenarnya bukan sok alim, bukan wanita yang taat banget bukan. Saya cuman wanita biasa yang ilmu agamanya masih cetek banget, masih kurang, masih gak tau apa-apa, masih bocah banget, ilmu agamanya masih kayak setetes air. Tapi mudah-mudahan Allah memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua untuk mengikuti agama Islam yang benar, yang mengikuti Al-Quran dan Hadits Shahih serta mengikuti ajaran Rasulullah Saw aamiin.
Maksud saya menulis blog ini bukan untuk berceramah, bukan pula untuk membanggakan diri, tapi saya menulis blog ini hanya ingin menuliskan apa yang saya fikirkan, tidak ada maksud apapun. Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan maupun kata-kata saya.
Yok mari silahkan membaca 😊
.
.
Hafidz dan Hafidzah..
Iya, dia adalah penghafal Al-Quran, Keluarga Allah Swt masyaAllah..
Betapa bahagianya seseorang yang bisa menghafalkan Al-Quran, bisa mengamalkannya, bisa mengajarkannya.
Adapun Hadits nya sebagai berikut.
Dari Abu Umamah ra, ia berkata "Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Bacalah olehmu Al-Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para membacanya (penghafalnya)"" (HR. Muslim)
Haaaahhh, enak sekali ya kalo dikasih Allah niat, tekad, dan Rahmat untuk bisa menghafal Al-Quran, untuk bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pasti orang tua kita bahagia banget punya anak kek gini.
Menghafal Al-Quran ini menurut saya gak boleh sembarangan. Maksudnya gimana tuh? Maksudnya kita menghafal Al-Quran dengan niat yang ikhlas hanya untuk Allah Swt, bukan untuk pamer. Kita juga harus niatin untuk bisa menyelamatkan kedua orang tua kita di hari kiamat nanti, untuk diamalkan di masyarakat jangan sampe disalahgunakan, jangan cuma untuk mendapatkan gelar Hafidz dan Hafidzah. Itu salah tuh.
Menghafal Al-Quran ini menurut saya punya tanggung jawab yang besar. Kok bisa gitu? Iya, kalo kita udah niat menghafal kita harus bener-bener jaga hafalannya, jangan setengah-setengah, jangan banyak bermaksiat kepada Allah, kerjakan yang baik dan jauhi larangannya.
Nah, saya ngomong kek gini bukan sok alim, saya cuma menyampaikan apa yang saya baca dari berbagai media.. Tegur saya kalo ada yang salah ya.
Saya juga pengeenn sekalee untuk bisa menghafal Al-Quran, untuk bisa menyelamatkan orang tua saya di hari kiamat kelak.
Tapi adek ni apolah dayo kak :')
Saya masih banyak sekali melakukan maksiat kepada Allah, saya masih suka bohong, suka ini suka itu, udah ga tau lagi berapa banyak tumpukan dosa di catatan amal buruk saya.
Saya malu. Malu akan tingkah laku saya selama ini, malu akan perbuatan maksiat yang saya buat.
Sempat terfikir dalam benak saya "Apakah saya pantas untuk menghafalkan Al-Quran Nur Karim ini?"
Atas dosa yang saya buat, atas penampilan saya yang masih jauh sekali dengan kata muslimah, atas ibadah saya yang masih setengah-setengah, atas perilaku saya yang juga masih jauh dari kata mukmin.
Pantaskah saya menghafalkannya?
Pantaskah saya?
Itu yang selalu terfikir saat saya mulai mencoba untuk menghafalkan Al-Quran walau satu ayat.
Dari situ saya mulai membaca kisah sahabat-sahabat Nabi Muhammad Saw.
Ada kisah Umar bin Khattab yang awalnya seorang pemimpin kafir, telah banyak sekali membunuh kaum muslimin dalam peperangan , tapi atas Izin Allah Swt, Umar pun masuk Islam.
Setelah Umar masuk Islam, kaum kafir geram akan kaum muslimin, setan pun lari tunggang langgang sangking takutnya sama Umar MasyaAllah.
Walaupun Umar mempunyai riwayat yang buruk dulunya tapi beliau bisa mendapatkan posisi yang mulia disisi Rasulullah, menjadi sahabatnya dan dijamin masuk surga MasyaAllah.
Dari kisah Umar ini lah saya berfikir, Umar bin Khattab pun yang dahulunya kafir banyak berbuat dosa bisa menjadi sahabat Rasulullah, dan dijamin Allah Swt masuk surga MasyaAllah.
Kok saya yang dari lahir telah Islam ngga bisa menjadi lebih baik lagi?
Maka dari itu dari kisah-kisah Sahabat Rasulullah saya belajar, bahwa orang yang mempunyai niat yang baik untuk merubah diri menjadi lebih dekat dengan Allah Swt, InsyaAllah Allah akan membantu kita kejalan-Nya yang lurus.
Allah akan membantu kita untuk bisa memahami agama Islam dengan benar, dan Allah juga akan membantu kita untuk bisa menghafalkan Al-Quran dan mengajarkannya.
Tidak perlu langsung tok menghafalkan sekaligus kan? Bukankah rumah yang indah nan megah juga mempunyai proses untuk bisa seperti itu?
Begitu juga dengan menghafal Al-Quran, tidak perlu terburu-buru.
Baca pelan-pelan, ayat per ayat, yakinlah bahwa semuanya itu akan mendapat pahala disisi Allah.
Dan yang saya sangat syukuri kepada Allah adalah dosa kita tidak berbau.
Bayangkan kalo berbau, naudzubillah.
Alangkah baunya diri ini, atas dosa yang kita perbuat.
Allah Swt Maha Pengasih Maha Penyayang. Allah masih menutupi aib kita didunia subhanaAllah..
Maaf, sekali lagi.
Saya bukan sok alim, saya hanya menuliskan apa yang saya ketahui, tolong nasihati saya kalo di blog ini ada kesalahan.
Jadi untuk menjadi penghafal Al-Quran kita harus punya niat yang bener, lillahi ta'alaa, karena Allah.
Semoga Allah Swt menjadikan kita keluarga-Nya dihari penghisaban (akhirat) nanti aamiin Allahumma aamiin.
pict: freepik.com (pinterest)
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh..
Semoga yang menjawab salam mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah Swt. Aamiin ya Rabbal alaamiin..
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman.
Terima Kasih telah membaca blog saya ini, semoga kalian mengerti isi dari blog ini haha..
Hm.. Di awal tadi kayaknya formal banget ya, pake ada Basmallah dan Salam.
Iya, kali ini saya akan menulis blog dengan tema Hafidz dan Hafidzah.
MasyaAllah Tabarakallah.
Saya menulis ini sebenarnya bukan sok alim, bukan wanita yang taat banget bukan. Saya cuman wanita biasa yang ilmu agamanya masih cetek banget, masih kurang, masih gak tau apa-apa, masih bocah banget, ilmu agamanya masih kayak setetes air. Tapi mudah-mudahan Allah memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua untuk mengikuti agama Islam yang benar, yang mengikuti Al-Quran dan Hadits Shahih serta mengikuti ajaran Rasulullah Saw aamiin.
Maksud saya menulis blog ini bukan untuk berceramah, bukan pula untuk membanggakan diri, tapi saya menulis blog ini hanya ingin menuliskan apa yang saya fikirkan, tidak ada maksud apapun. Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan maupun kata-kata saya.
Yok mari silahkan membaca 😊
.
.
Hafidz dan Hafidzah..
Iya, dia adalah penghafal Al-Quran, Keluarga Allah Swt masyaAllah..
Betapa bahagianya seseorang yang bisa menghafalkan Al-Quran, bisa mengamalkannya, bisa mengajarkannya.
Adapun Hadits nya sebagai berikut.
Dari Abu Umamah ra, ia berkata "Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Bacalah olehmu Al-Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para membacanya (penghafalnya)"" (HR. Muslim)
Haaaahhh, enak sekali ya kalo dikasih Allah niat, tekad, dan Rahmat untuk bisa menghafal Al-Quran, untuk bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pasti orang tua kita bahagia banget punya anak kek gini.
Menghafal Al-Quran ini menurut saya gak boleh sembarangan. Maksudnya gimana tuh? Maksudnya kita menghafal Al-Quran dengan niat yang ikhlas hanya untuk Allah Swt, bukan untuk pamer. Kita juga harus niatin untuk bisa menyelamatkan kedua orang tua kita di hari kiamat nanti, untuk diamalkan di masyarakat jangan sampe disalahgunakan, jangan cuma untuk mendapatkan gelar Hafidz dan Hafidzah. Itu salah tuh.
Menghafal Al-Quran ini menurut saya punya tanggung jawab yang besar. Kok bisa gitu? Iya, kalo kita udah niat menghafal kita harus bener-bener jaga hafalannya, jangan setengah-setengah, jangan banyak bermaksiat kepada Allah, kerjakan yang baik dan jauhi larangannya.
Nah, saya ngomong kek gini bukan sok alim, saya cuma menyampaikan apa yang saya baca dari berbagai media.. Tegur saya kalo ada yang salah ya.
Saya juga pengeenn sekalee untuk bisa menghafal Al-Quran, untuk bisa menyelamatkan orang tua saya di hari kiamat kelak.
Tapi adek ni apolah dayo kak :')
Saya masih banyak sekali melakukan maksiat kepada Allah, saya masih suka bohong, suka ini suka itu, udah ga tau lagi berapa banyak tumpukan dosa di catatan amal buruk saya.
Saya malu. Malu akan tingkah laku saya selama ini, malu akan perbuatan maksiat yang saya buat.
Sempat terfikir dalam benak saya "Apakah saya pantas untuk menghafalkan Al-Quran Nur Karim ini?"
Atas dosa yang saya buat, atas penampilan saya yang masih jauh sekali dengan kata muslimah, atas ibadah saya yang masih setengah-setengah, atas perilaku saya yang juga masih jauh dari kata mukmin.
Pantaskah saya menghafalkannya?
Pantaskah saya?
Itu yang selalu terfikir saat saya mulai mencoba untuk menghafalkan Al-Quran walau satu ayat.
Dari situ saya mulai membaca kisah sahabat-sahabat Nabi Muhammad Saw.
Ada kisah Umar bin Khattab yang awalnya seorang pemimpin kafir, telah banyak sekali membunuh kaum muslimin dalam peperangan , tapi atas Izin Allah Swt, Umar pun masuk Islam.
Setelah Umar masuk Islam, kaum kafir geram akan kaum muslimin, setan pun lari tunggang langgang sangking takutnya sama Umar MasyaAllah.
Walaupun Umar mempunyai riwayat yang buruk dulunya tapi beliau bisa mendapatkan posisi yang mulia disisi Rasulullah, menjadi sahabatnya dan dijamin masuk surga MasyaAllah.
Dari kisah Umar ini lah saya berfikir, Umar bin Khattab pun yang dahulunya kafir banyak berbuat dosa bisa menjadi sahabat Rasulullah, dan dijamin Allah Swt masuk surga MasyaAllah.
Kok saya yang dari lahir telah Islam ngga bisa menjadi lebih baik lagi?
Maka dari itu dari kisah-kisah Sahabat Rasulullah saya belajar, bahwa orang yang mempunyai niat yang baik untuk merubah diri menjadi lebih dekat dengan Allah Swt, InsyaAllah Allah akan membantu kita kejalan-Nya yang lurus.
Allah akan membantu kita untuk bisa memahami agama Islam dengan benar, dan Allah juga akan membantu kita untuk bisa menghafalkan Al-Quran dan mengajarkannya.
Tidak perlu langsung tok menghafalkan sekaligus kan? Bukankah rumah yang indah nan megah juga mempunyai proses untuk bisa seperti itu?
Begitu juga dengan menghafal Al-Quran, tidak perlu terburu-buru.
Baca pelan-pelan, ayat per ayat, yakinlah bahwa semuanya itu akan mendapat pahala disisi Allah.
Dan yang saya sangat syukuri kepada Allah adalah dosa kita tidak berbau.
Bayangkan kalo berbau, naudzubillah.
Alangkah baunya diri ini, atas dosa yang kita perbuat.
Allah Swt Maha Pengasih Maha Penyayang. Allah masih menutupi aib kita didunia subhanaAllah..
Maaf, sekali lagi.
Saya bukan sok alim, saya hanya menuliskan apa yang saya ketahui, tolong nasihati saya kalo di blog ini ada kesalahan.
Jadi untuk menjadi penghafal Al-Quran kita harus punya niat yang bener, lillahi ta'alaa, karena Allah.
Semoga Allah Swt menjadikan kita keluarga-Nya dihari penghisaban (akhirat) nanti aamiin Allahumma aamiin.
Komentar
Posting Komentar