Ooh Allah

Teringat, waktu pertama kali saya lulus SMP tahun 2012. Dimana saya ingin melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena saya fikir belajarnya tidak terlalu sulit dan punya skill untuk bekerja. Tapi pada saat itu, tidak hanya SMK yang saya ikuti. Berbagai tes untuk masuk sekolah unggulan-pun tidak luput dari usaha saya untuk bisa melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Bahkan Madrasah Aliyyah juga saya ikuti.

Pertama kali saya tes disalah satu SMA unggulan yang ada di Palembang, tapi saya gagal. Hal itu tidak mematahkan semangat saya untuk terus mencoba. Akhirnya saya melanjutkan tes di Madrasah Aliyyah, dan tidak disangka dengan izin Allah saya bisa lulus tes dalam ujian Penerimaan Siswa Baru di MA.

Hal inilah yang membuat saya bingung. Kenapa? Iya, karena Penerimaan Siswa untuk SMK belum diumumkan tetapi pengumuman Madrasah Aliyyah sudah ada. Dalam hati ini, saya tidak ingin sekali untuk melanjutkan kesekolah yang bernuansa agama dan akhirnya saya tolak MA itu demi menunggu pengumuman di SMK.

Dua hari selang pengumuman MA tibalah saatnya pengumuman SMK dibuka. Hari itu tepat jam 12 malam, Opa saya membuka website resmi dari SMK tersebut dan ternyata dalam pengumuman itu ada nama saya yang dinyatakan lulus seleksi. Iya, itu artinya saya diterima sebagai siswa baru di SMK yang saya tuju.

Pagi harinya saya ke SMK untuk mengambil pengumuman dari sekolah berupa Amplop yang didalam nya ada surat pernyataan DITERIMA atau TIDAK. 

Setelah menunggu sekian lama akhirnya saya mendapatkan amplop tersebut. Dan siapa sangka pada saat saya membaca apa yang tertulis dalam surat itu... ternyata saya dinyatakan TIDAK LULUS. Betapa sedihnya saat membaca apa yang tertulis didalam surat, seakan tidak percaya apa yang telah terjadi.

Bagaimana ini? Saya harus bilang apa ke Ayah sama Ibu saya? Gemetar, Takut, sedih, kecewa, semuanya campur menjadi satu. Ingin pulang, tapi saya takut melihat raut wajah orang tua saya kecewa. Ya sudah apapun yang akan terjadi saya hadapi.

Sesampainya dirumah saya langsung ditanya apa hasilnya. Dengan rasa takut dan nada gemetar saya bilang " Ibu Ayah maaf saya tidak lulus. "

Hening...

Suasana Hening sesaat setelah saya memberi tahu hasilnya.

Dengan senyuman kecil dari bibirnya Ibu saya bilang " Yasudah, berarti bukan rezeki kamu masuk SMK."

Walaupun Ibu saya bilang begitu, saya tetap merasakan dan melihat ada ekspresi kecewa yang terlihat oleh matanya. 

Ingin rasanya saya menangis didepan Ibu saya untuk meminta maaf, karena saya telah menolak MA. 

Setelah itu saya duduk dikursi, sedih, bingung, kemana saya akan melanjutkan pendidikan. Apakah Sekolah Swasta yang saya ambil atau Pesantren?

Tiba-tiba Ibu saya bilang " Nanti Ibu bilang sama Kakek, bisa atau tidak kamu diterima lagi di MA. "

Dan Alhamdulillah, kata kakek saya bisa masuk lagi ke Madrasah Aliyyah dan semuanya dengan izin Allah.

Pada saat itu saya belum paham benar soal agama. Sholat saja masih bolong-bolong, inget Allah aja kadang kebagi-bagi sama hal yang lain, ngga bisa ngebayangin dah gimana butanya saya soal agama.

Waktu kian bergulir, sudah hampir 3 tahun saya belajar di Madrasah, betapa banyaknya pengalaman yang saya dapatkan. Mulai dari Ilmu Agama, teman yang baik, dan masih banyak lagi yang saya dapatkan selama bersekolah di Madrasah.

Semakin hari semakin saya berfikir inikah jalan yang Allah kasih untuk saya?

Alhamdulillah, saya merasakan manfaatnya. Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.

Seperti terdapat dalam surah Al-Baqarah "... boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu, dan boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu. Allah Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui."

SubhanaAllah, betapa indahnya rencana Allah, banyak yang mengira jalan itu buruk baginya tapi kenyataannya baik. Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu.

Begitu juga yang terjadi sekarang, saya sangat ingin sekali yang namanya masuk STAN. Dan sekarang pendaftran STAN telah dibuka, tapi apa yang terjadi? Saya tidak bisa mengurus pendaftarannya karena jadwal pendaftaran STAN bertabrakan dengan PK2 Unsri.

Sedih sesedih sedihnyaa...

Bingung, apa yang Allah rencanakan untuk saya?

Atau kah terulang lagi kejadian 3 tahun lalu? 

Saya ingin SMK tapi dapatnya MA. Dan sekarang saya ingin STAN tapi dapatnya Unsri...

Iya.. benar sekali apa yang sahabat saya katakan " Ikhlas tidak akan mengecewakan. "

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Saya Ikhlas jika STAN bukan jalan saya. Pasti Allah merencanakan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Ooh Allah thanks for this beautiful life.

Alhamdulillah.